Sesi 3 Teori Perilaku Konsumen dan Kurva Kepuasan Sama
Selamat datang di Sesi 3. Pada sesi ini, kita akan mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan (perilaku konsumen) untuk mencapai kepuasan maksimal dengan sumber daya yang terbatas.
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dua pendekatan utama dalam teori perilaku konsumen: Pendekatan Kardinal (Teori Nilai Guna) dan Pendekatan Ordinal (Kurva Kepuasan Sama), serta konsep terkait seperti garis anggaran dan efek pengganti.
Catatan: Ini adalah rangkuman materi Sesi 3, Jawaban Diskusi 3, & Jawaban Tugas 1.
Untuk melihat daftar lengkap semua rangkuman modul (Sesi 1-8) dari mata kuliah ini dan mata kuliah lainnya, silakan kunjungi Halaman Indeks Utama.
→ Kunjungi Daftar Isi Lengkap di Sini
Rangkuman Materi Sesi 3: Teori Perilaku Konsumen
A. Pendekatan Kardinal (Teori Nilai Guna)
Pendekatan ini menganggap bahwa kepuasan (utilitas) yang diperoleh konsumen dari mengonsumsi barang dapat diukur secara kuantitatif dengan satuan "util" atau uang.
- Total Utility (TU): Jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang.
- Marginal Utility (MU): Tambahan kepuasan yang diperoleh akibat menambah satu unit barang yang dikonsumsi.
- Hukum Gossen I: "Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai titik jenuh".
- Syarat Keseimbangan: Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum ketika
MUx/Px = MUy/Py(Marginal Utility per rupiah yang dikeluarkan untuk setiap barang adalah sama).
B. Pendekatan Ordinal (Kurva Kepuasan Sama)
Pendekatan ini menganggap kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan angka, tetapi hanya bisa diperbandingkan (tingkatan/ranking). Alat analisis utamanya adalah:
- Kurva Indiferensi (Indifference Curve - IC): Kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Ciri-cirinya: cembung ke titik origin, menurun dari kiri atas ke kanan bawah, dan tidak saling berpotongan.
- Garis Anggaran (Budget Line - BL): Garis yang menunjukkan batas kemampuan belanja konsumen (kombinasi barang yang bisa dibeli) dengan pendapatan dan harga tertentu.
- Keseimbangan Konsumen: Terjadi pada titik singgung antara Kurva Indiferensi (IC) dengan Garis Anggaran (BL).
C. Materi Video Pengayaan
Ringkasan Video:
Video ini menjelaskan perbedaan mendasar antara pendekatan Kardinal dan Ordinal. Dalam pendekatan Kardinal, dijelaskan konsep Hukum Gossen I dengan ilustrasi orang yang minum air setelah olahraga: gelas pertama sangat nikmat, gelas kedua masih nikmat, namun gelas-gelas berikutnya kepuasannya menurun hingga perut kembung (MU menjadi nol atau negatif). Sementara itu, pendekatan Ordinal menggunakan kurva Indiferensi (kepuasan sama) dan Budget Line untuk menemukan titik keseimbangan di mana konsumen memaksimalkan kepuasan dengan anggaran terbatas.
Diskusi Sesi 3
Dalam konsep marginal utility terdapat the law of diminishing marginal utility, apakah yang dimaksud dengan the law of diminishing marginal utility? Berikan juga contohnya.
The Law of Diminishing Marginal Utility
The Law of Diminishing Marginal Utility (Hukum Guna Batas yang Semakin Menurun) adalah hukum ekonomi yang menyatakan bahwa jika seseorang mengonsumsi suatu barang secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, maka tambahan kepuasan (Marginal Utility) yang diperoleh dari setiap tambahan unit barang tersebut akan semakin berkurang, hingga akhirnya mencapai titik jenuh atau bahkan negatif.
Contoh Konkret:
Bayangkan Anda sangat haus setelah berolahraga lari siang hari.
- Gelas Pertama: Memberikan kepuasan yang luar biasa tinggi (Sangat segar dan melegakan).
- Gelas Kedua: Masih memberikan kepuasan, tetapi tidak setinggi gelas pertama.
- Gelas Ketiga: Rasa haus sudah hilang, kepuasan bertambah sedikit saja.
- Gelas Keempat: Perut mulai terasa kembung. Tambahan gelas ini mungkin tidak lagi memberikan kepuasan, malah membuat tidak nyaman (Marginal Utility menjadi negatif).
Inilah inti dari hukum tersebut: kepuasan tambahan akan terus menurun seiring bertambahnya jumlah konsumsi.
Referensi: Materi Inisiasi 3 PPT & Video Pengayaan.
Tugas Tutorial 1: Pengantar Ilmu Ekonomi
Soal 1: Kelangkaan sumber daya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan individu dan masyarakat yang tidak terbatas. Pertanyaanya:
a. Berikan Contoh dari kelangkaan sumberdaya yang bisa terjadi di lingkungan kita.
b. Apa yang dimaksud Keterbatasan ekonomi?Soal 2: Sebutkan dan Berikan tiga contoh masalah pokok yang dapat dipecahkan dalam sistem ekonomi!
Soal 3: Perusahaan “TAHTA TERTINGGI” memproduksi Kursi dan telah ditetapkan harga sebesar 100/Unit, Jumlah penawaran sebanyak 50 Unit. Namun ketika harganya turun menjadi 90/Unit dan kemudian jumlah permintaannya naik 60 Unit. Tentukan fungsi Penawarannya!
Jawaban Soal 1: Kelangkaan & Keterbatasan
a. Contoh Kelangkaan Sumber Daya:
Di lingkungan perkotaan, sering terjadi kelangkaan air bersih saat musim kemarau. Jumlah air tanah yang tersedia (sumber daya alam) semakin menipis, sementara jumlah penduduk dan kebutuhan air untuk rumah tangga terus meningkat. Ini adalah contoh nyata kelangkaan di mana ketersediaan alat pemuas kebutuhan tidak sebanding dengan kebutuhan manusia.
b. Pengertian Keterbatasan Ekonomi:
Keterbatasan ekonomi (scarcity) adalah kondisi di mana sumber daya yang tersedia (seperti tenaga kerja, modal, tanah, dan kewirausahaan) tidak cukup untuk memproduksi semua barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat. Karena keterbatasan ini, manusia dipaksa untuk membuat pilihan (choice) tentang apa yang harus diproduksi dan dikonsumsi.
Jawaban Soal 2: Tiga Masalah Pokok Ekonomi
Masalah pokok ekonomi modern dirumuskan dalam tiga pertanyaan dasar:
- Apa yang harus diproduksi? (What): Menentukan jenis dan jumlah barang yang akan dibuat.
Contoh: Apakah negara lebih baik memproduksi beras (pangan) atau senjata (pertahanan)? - Bagaimana cara memproduksi? (How): Menentukan metode dan teknologi yang digunakan.
Contoh: Apakah produksi pertanian menggunakan banyak tenaga kerja (padat karya) atau menggunakan mesin traktor canggih (padat modal)? - Untuk siapa barang diproduksi? (For Whom): Menentukan siapa yang akan menikmati hasil produksi (distribusi).
Contoh: Apakah perumahan mewah dibangun untuk kalangan atas, atau perumahan subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah?
Jawaban Soal 3: Fungsi Ekonomi
Analisis Data Soal:
- P1 = 100, Q1 = 50
- P2 = 90, Q2 = 60 (Soal menyebutkan "jumlah permintaannya naik 60", namun karena diminta fungsi penawaran dan data menunjukkan hubungan harga turun-jumlah naik (seperti permintaan), kita akan menghitung fungsi yang terbentuk dari data tersebut).
Perhitungan:
Rumus persamaan garis: (P - P1) / (P2 - P1) = (Q - Q1) / (Q2 - Q1)
(P - 100) / (90 - 100) = (Q - 50) / (60 - 50)
(P - 100) / -10 = (Q - 50) / 10
Lakukan perkalian silang:
10(P - 100) = -10(Q - 50)
10P - 1000 = -10Q + 500
10P = -10Q + 1500
P = 150 - Q atau Q = 150 - P
Kesimpulan: Fungsi yang terbentuk adalah Q = 150 - P.
Catatan: Fungsi ini memiliki kemiringan negatif (harga turun, jumlah naik), yang secara teoritis merupakan ciri fungsi Permintaan (Demand), meskipun soal menanyakan fungsi Penawaran.