Sesi 2 Sejarah Organisasi

Sesi 2 Sejarah Organisasi

Selamat berjumpa kembali di Tutorial Online pada inisiasi ke-2 (kedua). Pada pertemuan kali ini kita akan membahas Sejarah Teori Organisasi.

Dari modul tersebut saya harapkan dibaca semuanya di mulai dari perlunya kognisi Sosial yaitu aliran klasik dan aliran perilaku, aliran kontemporer dan organisasi sebagai sistem terbuka (Modul 2).

Selamat belajar!

Catatan: Ini adalah rangkuman materi Sesi 2 & Jawaban Diskusi.
Untuk melihat daftar lengkap semua rangkuman modul (Sesi 1-8) dari mata kuliah ini dan mata kuliah lainnya, silakan kunjungi Halaman Indeks Utama.

→ Kunjungi Daftar Isi Lengkap di Sini

Rangkuman Materi Sesi 2: Sejarah Teori Organisasi

A. Aliran Klasik dan Aliran Perilaku (KB 1)

Perkembangan teori organisasi diawali dari pendekatan klasik yang menekankan pada struktur dan efisiensi, kemudian berkembang ke arah aspek manusia (perilaku).

  • Aliran Klasik (Scientific Management): Dipelopori oleh tokoh seperti Frederick Taylor (manajemen ilmiah untuk efisiensi kerja) dan Henry Fayol (prinsip-prinsip manajemen administratif). Fokusnya adalah rasionalitas, struktur hierarkis, dan efisiensi teknis.
  • Aliran Perilaku (Neo-Klasik): Muncul sebagai kritik terhadap aliran klasik yang dianggap terlalu kaku. Tokoh seperti Elton Mayo dan Chester Barnard menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan. Eksperimen Hawthorne membuktikan bahwa perhatian terhadap karyawan (aspek manusiawi) meningkatkan produktivitas.

B. Aliran Kontemporer (KB 2)

Teori organisasi terus berkembang melihat kompleksitas yang ada. Beberapa pandangan ahli dalam aliran ini antara lain:

  • McGregor, Maslow, dan Herzberg: Fokus pada motivasi dan kebutuhan manusia dalam organisasi (Teori X & Y, Hirarki Kebutuhan).
  • Pendekatan Kontingensi (Joan Woodward, James Thompson, Lorsch & Lawrence): Menyatakan bahwa tidak ada "satu cara terbaik" (one best way) untuk mengelola organisasi. Struktur organisasi yang efektif bergantung pada faktor-faktor seperti teknologi dan lingkungan.
  • Postmodernism (Foucault): Melihat organisasi dari sudut pandang kekuasaan dan wacana kritis.

C. Organisasi Sebagai Sistem Terbuka (KB 3)

Organisasi tidak berdiri sendiri (tertutup), melainkan berinteraksi dengan lingkungannya.

  • Sistem Terbuka: Organisasi mengambil input dari lingkungan (sumber daya), memprosesnya, dan menghasilkan output kembali ke lingkungan.
  • Adaptasi Lingkungan: Kelangsungan hidup organisasi sangat bergantung pada kemampuannya beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal (politik, ekonomi, sosial, teknologi).

Diskusi Sesi 2

Studi Kasus: Sejarah Nahdlatul Ulama (NU) yang berawal dari gerakan pesantren melawan kolonialisme, pembentukan Komite Hejaz untuk memperjuangkan kebebasan bermazhab, hingga resmi berdiri pada 31 Januari 1926.

Pertanyaan: Silakan diskusikan dan jelaskan tentang sejarah organisasi Nahdlatul Ulama. Apa memenuhi sebagai sebuah organisasi dalam teori organisasi menurut pandangan Saudara?

Analisis Sejarah Nahdlatul Ulama (NU) dalam Perspektif Teori Organisasi

Izin menanggapi diskusi. Berdasarkan wacana sejarah yang disajikan, pembentukan Nahdlatul Ulama (NU) merupakan contoh nyata dari evolusi sebuah entitas sosial menjadi organisasi formal yang matang. Berikut analisis saya:

1. Sejarah Singkat (Embrio hingga Formalisasi)
Sejarah NU tidak lahir dari ruang hampa, melainkan melalui proses dialektika sosial-politik:

  • Embrio (Pra-Organisasi): Dimulai dari gerakan sporadis berbasis pesantren seperti Nahdlatul Wathan (nasionalisme/1916), Taswirul Afkar (pemikiran/1918), dan Nahdlatul Tujjar (ekonomi). Ini adalah fase pembentukan identitas dan kesadaran kolektif.
  • Pemicu Eksternal (Lingkungan): Rencana Raja Ibnu Saud menerapkan asas tunggal Wahabi di Mekah mengancam tradisi bermazhab dan situs sejarah. Ini adalah "tekanan lingkungan" yang memaksa kaum santri bereaksi (Teori Sistem Terbuka).
  • Organisasi Ad-Hoc: Dibentuknya Komite Hejaz sebagai delegasi diplomasi. Ini menunjukkan kemampuan pengorganisasian tujuan spesifik.
  • Formalisasi: Pada 31 Januari 1926, NU resmi berdiri dipimpin KH. Hasyim Asy'ari, menandai transformasi dari gerakan menjadi organisasi formal yang sistematis.

2. Analisis Berdasarkan Teori Organisasi
Menurut pandangan saya, NU sangat memenuhi kriteria sebagai sebuah organisasi dalam teori organisasi (seperti definisi Chester Barnard atau Weber), karena memiliki unsur-unsur konstitutif berikut:

  • Sekumpulan Orang (People): Adanya keterlibatan para Kyai, santri, dan kaum terpelajar yang berinteraksi.
  • Tujuan Bersama (Common Goal): Memiliki visi yang jelas, yaitu melawan kolonialisme, memperbaiki ekonomi umat, serta memperjuangkan kebebasan bermazhab (Ahlussunnah Wal Jamaah) dan pelestarian warisan peradaban.
  • Struktur dan Pembagian Kerja (Structure): Adanya hierarki kepemimpinan yang jelas (Rais Akbar KH. Hasyim Asy'ari) dan transformasi dari komite-komite kecil menjadi lembaga besar yang sistematis.
  • Aturan dan Prinsip (Rules/Regulation): Adanya Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar) dan Khittah NU sebagai landasan konstitusional organisasi dalam berpikir dan bertindak.
  • Interaksi dengan Lingkungan (Open System): NU lahir sebagai respon adaptif terhadap lingkungan eksternal (kolonialisme Belanda dan perubahan politik di Arab Saudi). Hal ini sesuai dengan materi Modul 2 KB 3 bahwa organisasi adalah sistem terbuka yang dipengaruhi lingkungannya.

Kesimpulannya, NU bukan sekadar kerumunan, melainkan organisasi modern (pada zamannya) yang memiliki struktur, tujuan, aturan, dan kemampuan adaptasi yang kuat terhadap tantangan zaman.

Referensi: Materi Inisiasi 2 & Wacana Sejarah NU.

Komen aja dulu siapa tau akrab! Kebijakan Komentar