Sesi 1 Konsep Dasar Kepabeanan

Sesi 1 Konsep Dasar Kepabeanan

Selamat datang dan salam sehat untuk semuanya. Selamat bergabung di Kelas Tuton Mata Kuliah FSAB4311/Kepabeanan dan Cukai.

Pada sesi 1 akan dibahas tentang Konsep Dasar Kepabeanan. Anda diharapkan mampu menjelaskan konsep dasar ini dengan baik setelah mempelajari modul dan materi inisiasi.

Selamat Belajar, tetap Semangat.
Salam Hangat, Tutor.

Catatan: Ini adalah rangkuman materi Sesi 1 & Jawaban Diskusi.
Untuk melihat daftar lengkap semua rangkuman modul (Sesi 1-8) dari mata kuliah ini dan mata kuliah lainnya, silakan kunjungi Halaman Indeks Utama.

→ Kunjungi Daftar Isi Lengkap di Sini

Rangkuman Materi Sesi 1: Konsep Dasar Kepabeanan

A. Definisi dan Ruang Lingkup

Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.

Wilayah hukum kepabeanan Indonesia disebut Daerah Pabean, yang meliputi:

• Wilayah darat, perairan, dan ruang udara di atasnya.
• Tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
• Landas Kontinen.

B. Transformasi Fungsi Bea Cukai (DJBC)

Peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah bergeser dari sekadar pemungut pajak menjadi fasilitator perdagangan. Empat fungsi utamanya saat ini adalah:

1. Trade Facilitator: Memberikan fasilitas untuk menekan biaya logistik tinggi dan memperlancar arus perdagangan internasional.
2. Industrial Assistance: Melindungi industri dalam negeri dari persaingan tidak sehat (seperti dumping) dan memfasilitasi industri agar mampu bersaing di pasar global.
3. Community Protector: Melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang berbahaya (narkoba, senjata, pornografi).
4. Revenue Collector: Memungut Bea Masuk dan Bea Keluar sebagai penerimaan negara.

C. Modernisasi Pelayanan

Untuk meningkatkan efisiensi, DJBC menerapkan sistem teknologi informasi seperti TPS Online dan Auto Gate System (AGS) di pelabuhan utama. Sistem ini bertujuan menghilangkan tatap muka (mencegah pungli) dan mempercepat waktu pengeluaran barang (dwelling time).

D. Video Pembelajaran

1. Sejarah dan Peran Bea Cukai

Ringkasan: Video ini menggambarkan perjalanan sejarah instansi Bea Cukai (Customs) di Indonesia. Dijelaskan bahwa Bea Cukai adalah institusi yang sangat esensial bagi kedaulatan negara, bertugas mengawasi pintu gerbang lalu lintas barang, mengamankan penerimaan negara, serta berevolusi mengikuti tantangan zaman modern.

2. Materi Tambahan Kepabeanan

---

Diskusi Sesi 1

Masalah 1: Jelaskan tujuan dari pemerintah memberlakukan pajak atas barang impor & ekspor!

Masalah 2: Jelaskan bagaimana sistem kepabeanan yang berlaku di Batam!

Jawaban Masalah 1: Tujuan Pajak Ekspor-Impor

Pemerintah memungut pajak (Bea Masuk & Bea Keluar) dengan dua tujuan utama:

• Fungsi Budgetair (Penerimaan): Sebagai sumber pendapatan negara untuk membiayai APBN.
• Fungsi Regulerend (Mengatur):
  • Bea Masuk: Untuk melindungi industri dalam negeri. Dengan mengenakan pajak pada barang impor, harga barang impor menjadi lebih mahal, sehingga produk lokal bisa bersaing.
  • Bea Keluar: Untuk menjamin ketersediaan bahan baku di dalam negeri (hilirisasi) dan menjaga kelestarian alam. Contoh: Bea keluar untuk CPO atau bijih nikel agar diolah dulu di dalam negeri.

Jawaban Masalah 2: Sistem Kepabeanan di Batam (FTZ)

Batam memiliki status khusus sebagai Kawasan Bebas (Free Trade Zone). Sistem kepabeanannya unik:

• Dianggap Luar Daerah Pabean: Secara hukum kepabeanan, Batam dianggap berada di "luar" wilayah pabean Indonesia meskipun secara geografis adalah NKRI.
• Fasilitas Pembebasan: Barang dari luar negeri yang masuk ke Batam dibebaskan dari Bea Masuk, PPN, dan PPh Impor. Ini untuk menarik investasi dan industri.
• Perdagangan dengan Wilayah Lain:
  • Barang dari Batam ke Jakarta (atau wilayah Indonesia lain) dianggap IMPOR, sehingga harus bayar Bea Masuk dan Pajak.
  • Barang dari Jakarta ke Batam dianggap EKSPOR.

Referensi: UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan & Materi Sesi 1.