Budaya adalah salah satu unsur terpenting dalam organisasi. Merupakan suatu sistem nilai, pengaruh tindakan, dan asumsi dasar yang digunakan atau dimiliki oleh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Selamat Belajar, jangan lupa baca Modulnya hingga tuntas.
Catatan: Ini adalah rangkuman materi Sesi 7 & Tugas 3.
Untuk melihat daftar lengkap semua rangkuman modul (Sesi 1-8) dari mata kuliah ini dan mata kuliah lainnya, silakan kunjungi Halaman Indeks Utama.
Rangkuman Materi Sesi 7: Budaya Organisasi (Modul 8)
Budaya organisasi adalah "kepribadian" sebuah organisasi yang membedakannya dengan organisasi lain. Budaya ini terbentuk dari kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan sesuatu yang dianut oleh para anggota organisasi.
A. Enam Karakteristik Utama Budaya Organisasi
Keteraturan Perilaku yang Diamati: Saat anggota berinteraksi, mereka menggunakan bahasa, terminologi, dan ritual yang sama.
Norma-norma: Standar perilaku yang ada, misalnya seberapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Nilai-nilai Dominan: Nilai utama yang didukung organisasi, seperti kualitas produk tinggi atau efisiensi.
Filosofi: Kebijakan yang menetapkan keyakinan organisasi tentang bagaimana memperlakukan karyawan dan pelanggan.
Aturan-aturan: Pedoman ketat tentang bagaimana bergaul dalam organisasi.
Iklim Organisasi: "Perasaan" keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik, cara berinteraksi, dan perilaku anggota.
B. Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Robbins, budaya memiliki peran penting:
Menciptakan pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Membawa rasa identitas bagi anggota organisasi.
Mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan individu.
Meningkatkan stabilitas sistem sosial (perekat sosial).
Sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu sikap serta perilaku karyawan.
Diskusi Sesi 7
Studi Kasus: Pelantikan Prof. Ali Muktiyanto sebagai Rektor UT (2025-2030) dengan visi meneguhkan transformasi digital.
Soal: “Jika anda adalah rektor UT terpilih, bagaimana anda mengembangkan dan membangun budaya organisasi agar sesuai dengan perkembangan UT sesuai dengan tahapan yang dilaluinya”
Judul: Membangun Budaya "Digital-Agile" Menuju UT World Class University
Izin menanggapi diskusi sesi ini.
Jika saya diamanahkan menjadi Rektor Universitas Terbuka di tengah era transformasi digital masif ini, strategi saya dalam mengembangkan budaya organisasi akan berfokus pada pergeseran dari budaya birokratis-akademik menuju budaya Digital-Agile (Lincah & Digital), tanpa meninggalkan kewibawaan akademik.
Berikut langkah-langkah pengembangan budaya organisasi yang akan saya lakukan:
1. Menanamkan Nilai Inti "Adaptive Innovation"
UT sudah berada di jalur yang benar sebagai Cyber University. Namun, budaya manusianya (SDM) harus diubah agar tidak gagap teknologi. Saya akan menanamkan nilai bahwa "berubah itu aman" dan "teknologi adalah teman". Setiap dosen dan tenaga kependidikan harus merasa bahwa inovasi digital bukan beban tambahan, melainkan alat bantu utama.
2. Sosialisasi & Role Modeling dari Pimpinan
Budaya dimulai dari atas. Sebagai Rektor, saya dan jajaran pimpinan harus menjadi contoh pengguna teknologi terdepan. Rapat-rapat menggunakan platform digital yang efisien, keputusan berbasis data (data-driven), dan komunikasi yang lebih cair/rata (tidak kaku hierarkis) untuk mempercepat pengambilan keputusan.
3. Mengubah Sistem Reward & Punishment
Budaya akan terbentuk jika perilaku yang diharapkan dihargai. Saya akan memberikan insentif bagi unit atau individu yang berhasil menciptakan inovasi layanan digital bagi mahasiswa. Sebaliknya, proses birokrasi manual yang berbelit-belit akan dipangkas.
4. Menciptakan "Learning Organization"
Mengingat teknologi berubah cepat, UT harus menjadi organisasi pembelajar. Budaya sharing knowledge antar dosen dan staf IT harus difasilitasi. Tidak boleh ada silo (sekat) antara bagian akademik dan teknis.
Kesimpulannya, budaya organisasi UT masa depan haruslah budaya yang melayani secara digital, berpikir cepat, namun tetap menjunjung tinggi integritas akademik.
Terima kasih.
Referensi: Modul 8 Teori Organisasi (Budaya Organisasi) & Konsep Transformasi Digital.
Tugas 3: Teori Organisasi
Berdasarkan studi kasus Budaya Organisasi TELKOM (Kode Etik & Core Values AKHLAK), jawablah pertanyaan berikut:
1. Budaya organisasi TELKOM menurut Luthans: Jelaskan karakteristik budaya TELKOM beserta contoh & Analisa apakah sebuah organisasi termasuk karakteristik Luthans.
2. Fungsi Budaya menurut Robbins: Tunjukkan 5 fungsi budaya di TELKOM & Mana yang paling penting.
3. Tahapan Sosialisasi Budaya menurut Pascale: Mana tahapan paling penting & Contoh tahapan pengakuan/promosi di TELKOM.
1. Karakteristik Budaya Organisasi TELKOM Menurut Luthans
Menurut Fred Luthans, budaya organisasi memiliki karakteristik tertentu. Berikut analisisnya pada Telkom:
Aturan-aturan (Rules): Telkom memiliki aturan ketat yang tertuang dalam Kode Etik (Keputusan Direksi) yang mengatur perilaku karyawan, mulai dari kapasitas kerja hingga larangan gratifikasi. Contoh: Aturan "Kewajiban dan Larangan" serta "Kerahasiaan Informasi" adalah panduan tegas agar karyawan bertindak sesuai koridor.
Nilai-nilai Dominan (Dominant Values): Nilai utama yang dipegang teguh adalah AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif). Nilai ini mendasari setiap perilaku insan Telkom.
Norma-norma (Norms): Standar perilaku kerja, seperti penerapan GCG (Good Corporate Governance) dan anti-penyuapan (ISO 37001:2016). Norma ini menetapkan standar "bersih" dalam bekerja.
Filosofi: Keyakinan dasar tentang bagaimana memperlakukan stakeholder. Telkom menekankan hubungan etis dengan regulator dan pelanggan sebagai landasan bisnis.
Analisis: Ya, Telkom sangat memenuhi karakteristik Luthans karena memiliki struktur budaya yang lengkap: ada aturan tertulis (kode etik), nilai inti yang jelas (AKHLAK), dan filosofi hubungan dengan lingkungan (stakeholder). Budaya ini tidak abstrak, melainkan terkodifikasi dengan jelas.
2. Lima Fungsi Budaya di TELKOM (Menurut Robbins)
Pembeda (Boundary-defining role): Nilai AKHLAK dan fokus pada "Anti Penyuapan/GCG" membedakan Telkom sebagai BUMN yang bersih dan profesional dibandingkan perusahaan lain yang mungkin kurang ketat regulasinya.
Identitas (Sense of Identity): Karyawan Telkom bangga menyebut diri mereka sebagai pengemban nilai AKHLAK. Ini memberikan rasa memiliki dan kebanggaan korps.
Komitmen (Commitment): Budaya Loyal dan Amanah mendorong karyawan bekerja bukan hanya untuk gaji, tapi untuk kepentingan bangsa (BUMN) dan perusahaan, melebihi kepentingan pribadi.
Stabilitas Sistem Sosial (Social System Stability): Kode etik yang mengatur hubungan antar karyawan dan pimpinan menjaga suasana kerja tetap kondusif dan harmonis (salah satu nilai AKHLAK).
Pembentuk Sikap & Perilaku (Sense-making & Control Mechanism): Ini adalah fungsi kontrol. Pedoman "Whistleblowing" dan larangan gratifikasi memandu karyawan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Analisis Fungsi Paling Penting: Menurut saya, fungsi yang paling penting di Telkom saat ini adalah Mekanisme Pembuat Makna dan Kendali (Control Mechanism). Mengapa? Karena sebagai BUMN besar, risiko fraud dan korupsi sangat tinggi. Budaya GCG dan ISO 37001 yang kuat berfungsi sebagai "pagar" perilaku yang krusial untuk menjaga keberlangsungan dan reputasi perusahaan.
3. Tahapan Sosialisasi Budaya (Richard Pascale) di TELKOM
Richard Pascale menyebutkan 7 tahapan sosialisasi (Seleksi, Humbling, Training, Reward/Punishment, Adherence to Values, Reinforcing Folklore, Consistent Role Models).
a. Tahapan Paling Penting: Tahapan Training in "the trenches" (Pelatihan di lapangan/Kerja Keras) dan Reward System. Alasannya: Sosialisasi nilai (seperti AKHLAK) hanya akan menjadi slogan jika tidak dibarengi dengan pelatihan nyata tentang cara penerapannya (sosialisasi rutin GCG tiap tahun) dan sistem penghargaan yang jelas. Tanpa pelatihan, karyawan bingung. Tanpa reward, karyawan tidak termotivasi.
b. Contoh Tahapan Pengakuan dan Promosi di TELKOM:
Sistem Reward: Telkom melakukan survei etika bisnis tahunan. Karyawan yang patuh dan memiliki rekam jejak bersih (sesuai nilai Amanah) akan mendapatkan penilaian kinerja baik yang berujung pada bonus atau insentif.
Promosi Jabatan: Dalam sistem meritokrasi BUMN (AKHLAK), promosi diberikan kepada mereka yang Kompeten dan Loyal. Seseorang tidak akan dipromosikan menjadi pimpinan jika memiliki catatan pelanggaran disiplin (sesuai SK Direktur HCM tentang Disiplin Karyawan). Pengakuan diberikan kepada mereka yang menjadi role model etika bisnis.
Referensi: BMP FSAP4102 Teori Organisasi & Website Telkom (Studi Kasus).