Tutor: Sri Rahmanella, S.E.I., M.E.
Capaian Pembelajaran Khusus (CPK): Setelah sesi ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi dan menganalisis konsep pengorganisasian, rancangan desain organisasi, dan struktur organisasi.
Sumber Belajar Utama: Buku Materi Pokok (BMP) ISIP4111 Asas-Asas Manajemen (Edisi 2), terbitan Universitas Terbuka.
{getToc} $title={Table of Contents}
Materi Video
- Setiap organisasi memiliki struktur organisasi, yang biasanya dibuat dalam bentuk bagan.
- Proses penyusunan struktur organisasi terjadi pada fungsi pengorganisasian.
- Dalam struktur organisasi terdapat rantai komando, yang mengarahkan wewenang dan kesatuan komando.
- Bagan organisasi menggambarkan lima hal: pembagian kerja, rantai perintah, tipe pekerjaan, pengelompokan aktivitas kerja, dan tingkatan manajemen.
- Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari: spesialisasi, standarisasi, koordinasi, sentralisasi/desentralisasi, dan ukuran satuan kerja.
- Organisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organisasi formal (dibuat resmi oleh manajemen) dan organisasi informal (terbentuk dari interaksi alami antar karyawan).
Materi Inisiasi
Rangkuman Materi Sesi 4: Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
- Mengimplementasikan rencana.
- Menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai kegiatan.
- Mengelompokkan pekerjaan (departementalisasi) dan membagi-bagi tugas (pembagian kerja).
- Mengklarifikasi pekerjaan dan hubungan kerja.
- Mengerahkan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Dua Konsep Dasar Organisasi
- Sebagai Proses (Dinamis): Fokus pada aktivitas manajerial yang terus-menerus untuk menyatukan orang-orang demi mencapai tujuan bersama. Organisasi dilihat sebagai sesuatu yang tumbuh dan beradaptasi dengan perubahan.
- Sebagai Struktur (Statis): Fokus pada "hasil" dari proses tersebut. Ini adalah kerangka atau susunan formal yang menunjukkan hubungan antar posisi/pekerjaan, serta mendefinisikan wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
2. Unsur dan Faktor Utama Struktur Organisasi
- Spesialisasi/Pembagian Kerja: Pemerincian tugas agar setiap individu bertanggung jawab atas kegiatan yang terbatas. Tujuannya adalah efisiensi, spesialisasi , dan sinergi.
- Departementalisasi: Proses mengelompokkan kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan. Bentuk umumnya antara lain berdasarkan:
- Fungsi (cth: Pemasaran, Keuangan)
- Produk (cth: Divisi Mesin Cuci, Divisi TV)
- Wilayah/Geografis (cth: Indonesia Barat, Timur)
- Langganan/Pelanggan (cth: Ritel, Wholesale)
- Proses (cth: Departemen Assembling, Finishing)
- Koordinasi Kegiatan: Proses mengintegrasikan tujuan dan kegiatan dari satuan-satuan yang terpisah (departemen) agar selaras mencapai tujuan organisasi.
- Sentralisasi & Desentralisasi: Menunjukkan di mana letak kekuasaan pengambilan keputusan.
- Distribusi Wewenang (Authority): Hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain.
Faktor Penentu Desain Struktur: Struktur organisasi dirancang berdasarkan empat faktor utama:
- Strategi organisasi
- Teknologi yang digunakan
- Anggota/Karyawan yang terlibat
- Ukuran organisasi
3. Langkah-Langkah Proses Pengorganisasian
- Mengetahui/Menentukan Tujuan: Memahami dengan jelas apa yang ingin dicapai.
- Membagi Pekerjaan: Mengidentifikasi dan merinci semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
- Mengelompokkan Kegiatan: Melakukan departementalisasi (mengelompokkan aktivitas serupa ke dalam unit yang praktis).
- Menugaskan Personalia: Menempatkan orang yang kompeten pada posisi/tugas yang sesuai ("right peg in a right hole").
- Mendelegasikan Wewenang: Memberikan otoritas yang diperlukan kepada setiap individu agar mereka dapat melaksanakan tugasnya.
4. Konsep & Prinsip Penting Lainnya
- Bagan Organisasi: Adalah gambaran visual dari struktur. Bagan ini menunjukkan 5 hal: pembagian kerja, rantai perintah (atasan-bawahan), tipe pekerjaan, pengelompokan pekerjaan, dan tingkatan manajemen .
- Rentang Manajemen (Span of Control): Menunjukkan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
- Rentang Sempit: Menghasilkan struktur "Tall" (Tinggi) dengan banyak tingkatan manajerial.
- Rentang Lebar: Menghasilkan struktur "Flat" (Datar) dengan sedikit tingkatan manajerial.
- Rantai Perintah (Prinsip Skalar): Harus ada garis wewenang yang jelas dan tidak terputus dari puncak organisasi hingga level terbawah.
- Kesatuan Perintah (Unity of Command): Prinsip bahwa setiap bawahan seharusnya hanya melapor kepada satu atasan langsung.
- Wewenang (Authority): Hak untuk memerintah. Ada tiga jenis utama:
- Wewenang Lini (Line): Wewenang perintah langsung dari atasan ke bawahan.
- Wewenang Staf (Staff): Hak untuk memberi saran, rekomendasi, atau konsultasi (bukan perintah).
- Wewenang Staf Fungsional: Wewenang staf yang lebih kuat, bisa memberi perintah terkait fungsi spesifiknya.
Delegasi vs. Pemberdayaan (Empowerment):
- Delegasi: Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk tugas tertentu.
- Pemberdayaan (Empowerment): Lebih dari sekadar delegasi; ini adalah proses memberi otoritas, alat, dan kepercayaan kepada seseorang untuk bertindak secara mandiri dan mengambil inisiatif.
Diskusi.4
Wednesday, 28 May 2025, 10:28 AMNumber of replies: 25Menurut Saudara, mengapa fungsi pengorganisasian dianggap sebagai fungsi yang penting dalam manajemen?
Selamat berdiskusi. Keaktifan Saudara dalam diskusi ini akan memperoleh nilai.
Hindari plagiasi, jika mengutip pendapat orang lain silahkan menyebutkan sumbernya.
Salam: Tutor{alertInfo}
Izin menanggapi pertanyaan diskusi mengenai pentingnya fungsi pengorganisasian.
Menurut pendapat saya, fungsi pengorganisasian (organizing) adalah salah satu fungsi manajemen yang paling krusial karena berperan sebagai jembatan yang menghubungkan antara perencanaan (planning) dan pelaksanaan (actuating/leading).
Jika perencanaan adalah cetak biru (blueprint) yang menentukan "apa" yang ingin dicapai, maka pengorganisasian adalah proses membangun fondasi dan kerangka bangunan tersebut yang menentukan "bagaimana" cara mencapainya secara efektif.
Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa fungsi ini sangat penting:
1. Menciptakan Kejelasan Tugas dan Wewenang
Tanpa pengorganisasian, sebuah rencana hanyalah ide. Fungsi pengorganisasian mengambil rencana tersebut dan memecahnya menjadi tugas-tugas yang dapat dikelola.
Pembagian Kerja (Division of Labor): Pengorganisasian melakukan pemerincian tugas pekerjaan sehingga setiap individu tahu persis apa yang harus mereka lakukan. Hal ini menghindari tumpang tindih pekerjaan atau, sebaliknya, adanya pekerjaan yang terlewat.
Menciptakan Struktur: Proses ini menciptakan struktur organisasi formal , yang mendefinisikan hubungan, wewenang, dan tanggung jawab setiap orang.
Kejelasan Rantai Komando: Organisasi yang baik akan memperjelas "rantai perintah" (siapa melapor ke siapa) dan menerapkan "prinsip kesatuan perintah" (setiap bawahan idealnya hanya melapor ke satu atasan). Kejelasan ini mutlak diperlukan untuk menghindari kebingungan dan konflik.
2. Mendorong Efisiensi dan Spesialisasi
Dengan membagi pekerjaan secara jelas, organisasi dapat menempatkan orang yang tepat di pekerjaan yang tepat.
Spesialisasi: Pembagian kerja memungkinkan terjadinya spesialisasi. Ketika seseorang fokus pada "sekumpulan kegiatan yang terbatas" , mereka akan menjadi lebih ahli, lebih cepat, dan lebih akurat dalam pekerjaan tersebut.
Penggunaan Sumber Daya yang Efektif: Pengorganisasian adalah proses "effectively deploying resources" (mengerahkan sumber daya secara efektif) dan "assembles resources" (mengumpulkan sumber daya), baik itu manusia, modal, maupun material. Ini memastikan tidak ada sumber daya yang terbuang sia-sia dan organisasi dapat mencapai tujuannya dengan "biaya serendah mungkin" (lowest possible cost).
3. Membangun Koordinasi untuk Sinergi
Dalam sebuah organisasi, ada banyak bagian (departemen) yang bekerja sendiri-sendiri. Fungsi pengorganisasian adalah yang "merekatkan" semua bagian tersebut.
Integrasi Kegiatan: Koordinasi adalah proses "pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah". Tanpa ini, mungkin saja departemen pemasaran dan departemen produksi memiliki tujuan yang saling bertentangan.
Mencapai Sinergi: Tujuan pembagian kerja adalah untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai oleh individu sendiri, atau dengan kata lain, untuk menciptakan sinergi. Pengorganisasian memastikan bahwa semua bagian yang telah terspesialisasi tadi bergerak ke arah yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
Kesimpulan:
Singkatnya, fungsi pengorganisasian sangat penting karena tanpanya, sebuah organisasi akan kacau. Tidak ada yang tahu siapa yang bertanggung jawab atas apa, pekerjaan akan tumpang tindih, sumber daya akan terbuang percuma, dan setiap departemen akan bergerak ke arahnya sendiri-sendiri. Pengorganisasian menyediakan struktur, kejelasan, dan koordinasi yang diperlukan untuk mengubah rencana menjadi kenyataan secara efisien.
Terima kasih.